Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar membahas pengembangan platform digital untuk sejarah dan spiritualitas guna mendorong pertumbuhan usaha ekonomi kreatif berbasis budaya dan sejarah dalam dialog dengan perwakilan Jejak Buddha Nusantara.
Dalam pertemuan dengan perwakilan Jejak Buddha Nusantara di Autograph Tower, Jakarta, Kamis (12/6), dia mengemukakan perlunya menghadirkan platform digital yang informatif, emosional, dan imajinatif.
"Saya melihat inisiatif seperti jejak Buddha Nusantara sangat potensial untuk menciptakan pengalaman kreatif yang edukatif sekaligus berdampak sosial," katanya dalam siaran pers kementerian yang diterima pada Minggu.
"Ini adalah bentuk inovasi lokal yang bisa menjangkau pasar global jika dikembangkan dengan pendekatan yang tepat," ia menambahkan.
Dia mengemukakan gagasan mengenai penguatan narasi digital, eksplorasi konten multimedia, hingga strategi aktivasi publik melalui pendekatan lintas platform dalam upaya pengembangan platform digital sejarah dan spiritualitas.
Irene mendorong penerapan inisiatif seperti Jejak Buddha Nusantara untuk memperkuat usaha ekonomi kreatif berbasis budaya dan inovasi digital.
"Ekonomi kreatif harus menjadi the new engine of growth bagi bangsa ini, dan inisiatif seperti ini menunjukkan bagaimana nilai sejarah bisa diolah secara relevan dan berdampak," katanya.
Platform Jejak Buddha Nusantara dirancang tidak hanya sebagai katalog situs bersejarah, tetapi juga sebagai ruang interaksi publik dan promosi ekonomi kreatif lokal.
Platform ini rencananya mencakup fitur seperti direktori destinasi, narasi sejarah dan lingkungan situs, forum publik, rekomendasi wisata, ulasan pengguna, integrasi media sosial, serta etalase produk kreatif daerah.
"Platform ini kami desain tidak hanya sebagai media edukasi, tetapi juga sebagai cara untuk mendorong partisipasi publik dalam merawat dan menghidupkan kembali situs-situs bersejarah," kata Produser Jejak Buddha Nusantara, Alim Sudio.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamen Ekraf bahas pengembangan platform sejarah dan spiritualitas