Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk menambah cadangan pangan strategis berupa beras di wilayah Bumi Anoa itu pada tahun 2025.
Kepala Disketapang Provinsi Sultra Ari Sismanto di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp1 miliar tersebut nantinya digunakan untuk menambah stok beras sebanyak 88 ton.
"Langkah ini diambil sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah, terutama dalam menghadapi potensi gangguan pasokan atau bencana alam," kata Ari Sismanto.
Dia menyebutkan bahwa pengadaan ini merupakan tambahan dari cadangan yang sudah ada, bukan penggantian, yang akan direalisasikan dalam waktu dekat ini.
”Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pengadaan beras sebanyak 88 ton sebagai tambahan cadangan pangan milik Pemprov,” ujarnya.
Aris Sismanto menjelaskan beras cadangan yang ditambah itu nantinya disimpan di gudang milik Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sultra, yang juga bertanggung jawab dalam menjaga dan melakukan pembaruan stok beras secara berkala.
”Penyimpanan akan dilakukan di Bulog Sultra, dan mereka akan terus memperbarui kualitas beras sesuai standar. Cadangan ini digunakan saat terjadi keadaan luar biasa,” jelas Ari Sismanto.
Ia mengungkapkan dengan adanya penambahan stok cadangan beras milik Pemprov Sultra akan meningkat dari 231 menjadi 319 ton.
Ari Sismanto menambahkan cadangan pangan tersebut merupakan salah satu hal yang penting dalam rangka kesiapsiagaan pemerintah daerah.
”Dengan adanya cadangan yang cukup, kita bisa lebih siap membantu masyarakat saat menghadapi situasi darurat tanpa harus menunggu distribusi dari luar daerah,” tambah Ari Sismanto.