Kendari (ANTARA) - Unit Bisnis Pertambangan Nikel PT Antam Kolaka kerahkan alat berat berupa excavator untuk menormalisasi sungai serta saluran drainase yang menjadi penyebab banjir di Kecamatan Pomalaa, beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Pesouha, Yastin Sutrisno di Kolaka, Selasa, mengatakan dampak banjir yang terjadi minggu lalu telah merendam sejumlah pemukiman penduduk serta salah satu fasilitas gedung sekolah.
Yastin memberikan apresiasi atas respon cepat PT.Antam menurunkan alat berat untuk mengatasi langsung penyebab banjir di desa Pesouha.
Langkah ini kata dia merupakan salah satu bentuk kepedulian Antam terhadap kondisi masyarakat di sekitar operasi perusahaan Milik Negara itu.
"Saat banjir, Antam langsung membawa alat beratnya untuk normalisasi sungai dan membuat parit sehingga banjir tersebut cepat surut," katanya.
Sementara, CSR and Eksternal Relation PT Antam Tbk Antam Kolaka, Bambang Tri Ariwibowo mengatakan, pengerahan alat berat tersebut merupakan upaya perusahaan dalam merespon penanganan banjir secara cepat dan akurat. Menurutnya, normalisasi aliran sungai serta merehabilitasi drainase menjadi point penting dalam mencegah terjadinya banjir di Pesouha.
Tak dapat dipungkiri, penyebab utama banjir tersebut akibat masifnya aktivitas pertambangan. Terdapat banyak perusahaan yang melakukan penambangan bijih nikel di areal itu, dengan tidak memperhatikan daya dukung lingkungannya.
Meski demikian, Bambang memastikan banjir tersebut tidak disebabkan oleh aktivitas Antam,Sebab saat ini fokus area penambangan tidak berada di area desa Huko-huko.
"Memang ada IUP Antam berada di sekitar desa Pesouha dan Huko-huko, namun operasi penambangan pada area tersebut tidak masif, aliran dan buangan air dari tambang aktif juga tidak mengarah pada desa tersebut," ungkapnya.
Meskipun demikian Bambang juga menjelaskan banjir tersebut bukan akibat dari aktivitas penambangan Antam, pihaknya tetap berupaya memberikan respon cepat terhadap penanggulangan bencana bencana alam di desa Pesouha.
Dia menjelaskan, bantuan penanganan banjir tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan di sekitar wilayah operasional perusahaan dan aksi cepat tanggap itu bukan hanya di wilayah operasional perusahaan.
"Antam komitmen menjaga lingkungan di wilayah operasionalnya. Jadi, jika ada laporan atau informasi bencana alam seperti banjir, maka kami langsung bergerak cepat. Bukan hanya mengirim bantuan bahan pokok, tapi kami juga membantu untuk mengatasi atau meminimalisir dampak dari bencana tersebut," kata Bambang.