Bandung (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan harus ada sekitar 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat yang memiliki populasi penduduk terbesar di Indonesia, termasuk siswanya.
"Di Jabar, ada sekitar 12 juta siswa, belum ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Sehingga di Jawa Barat itu harus ada kurang lebih 5.000 SPPG," kata Kepala BGN Dadan Hindayana di Bandung, Rabu.
Dengan itu juga, lanjut Dadan, Jawa Barat memiliki aliran dana untuk program MBG yang besar, di mana jika satu SPPG memiliki anggaran Rp10 miliar, maka sekitar Rp50 triliun akan mengalir ke Jawa Barat.
"Benar akan jauh lebih besar dibandingkan APBD provinsinya yang hanya Rp33 atau Rp31 triliun dan jadi suatu potensi yang cukup besar," katanya.
Saat ini, kata Dadan, SPPG di Jawa Barat adalah yang paling cepat berdiri dengan telah hadir 600 SPPG dan masih ada yang mengajukan untuk menjadi SPPG sehingga dirinya optimistis dalam waktu dekat target 5.000 unit SPPG bisa tercapai akhir 2025.
"Dalam waktu singkat mungkin SPPG di Jawa Barat ini akan jumlah sekitar 2.000. Kami akan kejar untuk bisa mencapai 5.000 di akhir November," ujarnya.
Namun demikian, Dadan mengatakan pihaknya tidak bisa berjalan sendiri, tapi harus ada kerja sama intens berbagai pihak terutama dengan pemerintah daerah agar tercipta langkah strategis untuk menyukseskan program ini.
"Dalam waktu dekat, saya akan ke Gedung Sate untuk bekerjasama dengan Pemprov Jawa Barat agar percepatan bisa terjadi," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BGN: Harus ada 5.000 SPPG untuk MBG di Jawa Barat