Kendari (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara menyebut sebanyak 289 desa wisata yang berada di wilayah Bumi Anoa sudah bisa diakses jaringan internet dengan baik.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Sultra Muh Ammarie Amrin saat ditemui, Senin, mengatakan bahwa jumlah desa wisata dengan kondisi jaringan kategori membaik setelah dilakukan pendataan oleh dinas pariwisata kabupaten dan kota.
"Dari data yang dikirimkan daerah ada 36 desa yang dilaporkan kondisi desa wisatanya dengan kondisi jaringan kurang baik, sementara sisanya 289 kondisi jaringan telekomunikasinya baik," kata Ammarie.
Ia mengatakan di Sulawesi Tenggara ada 325 desa yang masuk dalam desa wisata. Data tersebut sesuai surat keputusan kepala daerah di setiap kabupaten dan kota. Dari 325 desa wisata 36 desa dengan kategori susah jaringan telekomunikasi signal lemah, bahkan tidak terjangkau akses telekomunikasi (blank spot) tersebar di enam kabupaten.
Ammarie menjelaskan Dispar bersama Dinas Komunikasi dan Digital (Diskomdigi) terus berupaya agar seluruh desa wisata tersebut memiliki kondisi jaringan telekomunikasi yang bagus.
Berbagai upaya terus dilakukan sehingga desa-desa wisata itu menjadi tempat nyaman pengunjung dan mempercepat akses saat dipromosikan di media sosial desa wisata.
"Kami mengoptimalkan koordinasi lintas sektor agar bisa ada solusi untuk desa-desa yang kondisi jaringan telekomunikasinya kurang bagus. Apalagi masalah jaringan itu ada di Komdigi," ujar Ammarie.
Ia juga mengungkapkan masalah desa wisata yang kondisi jaringan telekomunikasi kurang baik menjadi perhatian dinas pariwisata. Apalagi, desa yang dipersiapkan untuk masuk nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) salah satu aspek penilaiannya mengenai adanya akses telekomunikasi yang memadai.
"Memang kondisi jaringan atau signal telekomunikasi jadi item penilaian," jelasnya.
Ammarie mencontohkan Desa Wisata Sani-Sani yang berada di Kabupaten Kolaka dimana kondisi jaringan telekomunikasinya kurang baik bahkan dengan juga akses listrik.
"Sehingga kemarin untuk pengadaan jaringan di sana ada program bantuan dari telekomunikasi," ucapnya.
Dia menambahkan upaya lain yang dilakukan Dispar Sultra agar jaringan telekomunikasi di seluruh desa wisata masuk kategori baik dengan meminta bantuan instansi lain seperti Bank Indonesia dengan pengadaan akses internet.
"Ada juga melalui CSR dari perusahaan yang kami koordinasikan agar membantu peningkatan jaringan telekomunikasi di desa-desa wisata," ungkap Ammarie.
Adapun desa wisata yang kondisi akses jaringan telekomunikasinya bagus dan kurang baik, diantaranya:
1. Kabupaten Buton:
Kategori bagus: Desa Boneatiro Barat, Desa Winning, Desa Kaongkeongkea, Mabulugo, Boneatiro, Wabula dan Watumotembe.
Kategori Susah Akses Internet: Desa Wasuemba, Wagari, Tuangila, Bukit Asri dan Lasembangi.
2. Kabupaten Wakatobi
Kategori bagus akses telekomunikasi: Desa Kuliati
Kategori Susah Akses Internet: Desa Tanomeha, Desa Kahiyanga, Desa Liyatogo, Desa Pajam, Kollo Soha, dan Sombu.
3. Kabupaten Konawe Utara
Kategori bagus: Desa Labengki, Desa Taipa, Desa Ulu Sawa, Pudonggala, Desa Otole, Desa Panggulawu.
Kategori susah jaringan internet: Desa Wawolesea, Desa Padalere Utama, Desa Sambandete, Desa Tetewatu, Desa Lametono, dan Desa Matapila.
4. Kabupaten Konawe
Kategori bagus: Toronipa, Desa Wisata Ahuawali, Desa Tombawatu, Desa Lalimbue, Desa Batugong, Waworaha, dan Wawobungi.
Katwgori susah akses: Desa wisata Soropia, Sawapudo dan Matahori.
5. Kolaka Utara
Kategori bagus jaringan internet: Desa Tinukari, Desa Walasiho, Batu Putih, Desa Larui
Kategori susah jaringan : Desa Bahari di Kecamatan Tolala dan Desa Tinuna Kecamatan Porehu.
6. Kabupaten Muna Barat
Kategori bagus: Desa Lahaji, Desa Pajala, Desa Gala, Desa Barangka, Desa Lasama,
Kategori signal lemah bahkan Blank Spot: Desa Santiri, Tondasi, Desa Bero, Desa Mandike, Desa Tiga, Desa Tasipi, Desa Santigi, Desa Lasama, Desa Katela.
Desa Katangana, Desa Tanjung Pinang, Desa Umba, Kelurahan Lapadaku, dan Desa Latugho.