Kendari (ANTARA) - Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik mengapresiasi pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Akmal Malik di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa kekompakan Pemkot Kendari yang dikomandoi Wali Kota Siska dan Wakil Wali Kota Sudirman bahkan terlihat saat bersama melaksanakan program seperti penanganan sampah hingga bantuan sosial bagi masyarakat.
"Dalam video yang dipaparkan tadi, terlihat Ibu Wali dan wakilnya selalu sama-sama, dan selalu ada untuk menangani banjir," kata Akmal.
Dia mengatakan tak hanya menangani banjir dengan pengelolaan sampah, kekompakan itu bahkan ditunjukkan dengan menata tempat wisata hingga ruang publik di Kota Kendari.
Akmal mengungkapkan, dengan kolaborasi seperti itu terlihat penangan sampah hingga bencana banjir di Kendari berangsur teratasi di masa 100 hari kepemimpinan Siska dan Sudirman.
"Ini 100 hari saja sudah hebat, apalagi kalau lima tahun," ujarnya.
Menurut Akmal kolaborasi semacam itu patut dicontoh oleh pemerintah daerah lain untuk mencapai program yang terukur. Apalagi, kekompakan kepala daerah dan wakilnya jarang sekali terlihat ketika pemerintah dan program kerja yang dijanjikan saat kampanye sudah dijalankan.
"Tidak banyak di Indonesia pemerintahnya mencapai seperti itu. Ini bisa menjadi contoh bagaimana seorang kepala daerah berkolaborasi dengan wakil," jelas Akmal.
Ia menyampaikan capaian dan kekompakan ini patut dijaga. Kemudian memastikan OPD-OPD tetap mengikuti ritme kerja wali kota dan wakil wali kota.
"Nanti saya akan kunjungan ke beberapa OPD, kita cek bagaimana pengelolaan kebun raya, pantai wisata dan juga di MTQ," ungkap Akmal.
Sementara itu, Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menambahkan bahwa untuk menangani banjir pihaknya sudah menormalisasi tiga kali besar yaitu Kali Korumba, Kali Lasolo, hingga kali Sorumba.
Selain itu, pemkot juga melakukan normalisasi drainase yang selama ini jadi penyebab banjir saat hujan.
"Kami juga melakukan pengerukan sedimen drainase sepanjang 4,14 kilometer di 12 lokasi untuk mengurai dampak banjir," ucap Siska.
Ia mengungkapkan untuk penanganan sampah pemkot mengoptimalkan peran lurah hingga camat untuk bergotong royong dengan masyarakat membersihkan lingkungan mereka.
"Termasuk wisata pungut sampah di kawasan teluk Kendari, ini kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam mengangkut sampah," jelas Siska.